Kamis, 26 November 2009

VISI MISI DAN TUJUAN

Visi

Terwujudnya PGRI sebagai Organisasi Perjuangan, Profesi dan Ketenagakerjaan yang Mandiri dan Non Partisan.

Makna Visi PGRI

a. Makna dari terwujudnya PGRI sebagai Organisasi Perjuangan :

1) Wahana mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2) Wahana untuk membela, mempertahankan, dan melestarikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3) Wahana untuk meningkatkan integritas bangsa dalam menjamin terpeliharanya keutuhan, kesatuan, dan persatuan bangsa.

4) Berperan aktif memperjuangkan tercapainya tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

5) Wadah bagi para guru dalam memperoleh, mempertahankan, meningkatkan, dan membela hak asasinya baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan pemangku profesi kependidikan.

6) Wahana untuk memberikan perlindungan dan membela kepentingan guru dan tenaga kependidikan yang berhubungan dengan persoalan-persoalan hukum.

b. Makna dari terwujudnya PGRI sebagai Organisasi Profesi :

1) Wahana memperjuangkan peningkatan kualifikasi dan kompetensi bagi guru.

2) Wahana mempertinggi kesadaran dan sikap guru dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan mutu profesi dan pelayanan kepada masyarakat.

3) Wahana menegakkan dan melaksanakan kode etik dan ikrar guru Indonesia.

4) Wahana untuk melakukan evaluasi pelaksanaan sertifikasi, lisensi, dan akreditasi bagi pengukuhan kompetensi profesi guru.

5) Wahana pembinaan bagi Himpunan Profesi dan Keahlian Sejenis di bidang pendidikan yang menyatakan diri bergabung atau bermitra dengan PGRI.

6) Wahana untuk mempersatukan semua guru dan tenaga kependidikan di semua jenis, jenjang, dan satuan pendidikan guna mneningkatkan pengabdian dan peran serta dalam pembangunan nasional.

7) Wahana untuk mewujudkan pengabidan secara nyata melalui anak lembaga dan badan khusus.

8) Wahana untuk mengadakan hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan, organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan, dan atau organisasi kemasyarakatan umumnya dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan.

c. Makna dari terwujudnya PGRI sebagai Organisasi Ketenagakerjaan :

1) Wahana untuk memperjuangkan terwujudnya hak-hak guru dan tenaga kependidikan.

2) Wahana untuk memperjuangkan kesejahteraan guru yang berupa: imbal jasa, rasa aman, hubungan pribadi, kondisi kerja dan kepastian karier.

3) Wahana untuk mewujudkan prinsip dan pendekatan ketenagakerjaan dalam upaya meningkatkan harkat dan martabat guru melalui peningkatan kesejahteraan anggota.

4) Wahana untuk memperkuat kedudukan, wibawa dan martabat guru serta kesetiakawanan organisasi.

5) Wahana untuk membela dan melindungi guru sebagai pekerja.

6) Wahana untuk membina dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan organisasi ketenagakerjaan baik lokal, regional maupun global..

d. Makna dari terwujudnya PGRI sebagai Organisasi yang Mandiri :

1) Menjalin kerjasama dengan semua pihak atas dasar kemitrasejajaran, saling menghormati dan berdiri di atas semua golongan.

2) Menggali dan mengembangkan potensi baik sumber daya manusia maupun sumber daya keuangan dan sumber daya organisasi lainnya yang tidak tergantung dari pihak manapun.

3) Membangun transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan organisasi dengan menempatkan iuran anggota sebagai sumber utama pembiayaan organisasi.

e. Makna dari terwujudnya PGRI sebagai Organisasi yang Non Partisan :

1) PGRI tidak menjadi bagian dari partai politik manapun dan tidak berafiliasi dengan partai manapun.

2) PGRI memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk menentukan pilihan politiknya secara merdeka.

3) PGRI selalu menjalin hubungan baik dengan seluruh partai dan komponen masyarakat dalam memajukan pendidikan nasional.

Misi

a. Menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

b. Berperan aktif dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan dan kebudayaan yang berlandaskan asas demokrasi, keterbukaan, pengakuan terhadap hak asasi manusia, keberpihakan pada rakyat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

c. Mengembangkan dan meningkatkan kompetensi, profesionalisme dan kesejahteraan anggota.

d. Melaksanakan, mengamalkan, mempertahankan dan menjunjung tinggi kode etik profesi guru Indonesia.

e. Membangun sikap kritis terhadap kebijakan pendidikan yang tidak memihak kepada kepentingan masyarakat.

f. Melaksanakan dan mengelola organisasi berdasarkan tata kelola yang baik (good govermance).

g. Memperjuangkan perlindungan hukum, profesi, dan kesejahteraan anggota PGRI.

h. Mewujudkan PGRI sebagai organisasi profesi yang mempunyai kewenangan akreditasi, sertifikasi, dan lisensi pendidik dan tenaga kependidikan.

i. Memperkuat solidaritas, soliditas, demokratisasi, dan kemandirian organisasi di semua level/tingkatan.

j. Menyamakan persepsi, visi, dan misi para guru/pendidik dan tenaga kependidikan sebagai pilar utama pembangunan pendidikan nasional.

k. Mewujudkan PGRI sebagai organisasi yang memiliki kekuatan penekan (pressure group), pemikir (thinker), dan pengendali (control).
( Sumber PGRI Jabar )


SUSUNAN PENGURUS PGRI PROVINSI JAWA BARAT
MASA BAKTI 2008-2013

BADAN PENASIHAT
DR. H. Iim Wasliman, M.Pd., M.Si.
Prof. Dr. H. Abin Syamsuddin Makmun, M.A
H. Sahiri Hermawan, SH. MH.
Prof. DR. H. Didi Turmudzi
DR. H. Miftah Farid
Dra. Hj. Mamie Tumbelaka
Drs. H. Ate Subrata, SH
PENGURUS HARIAN
Ketua
:
Drs.H.K. Edi Parmadi, M.M.Pd.
Wakil Ketua
:
DR. Hj. Aan Komariah, M.Pd.
Wakil Ketua
:
Drs. H. Asep Hilman, M.Pd.
Wakil Ketua
:
H, Nana Noor Sumarna, S.Pd.
Sekretaris Umum
:
Drs. H. Dede Amar, M.M.Pd.
Wakil Sekretaris Umum
:
Drs. H. Een Sobandi, M.Pd.
Wakil Sekretaris Umum
:
Drs. Damin Hermanto, M.M.Pd.
Bendahara
:
Drs. H. Tata Kusnadi, M.M.Pd.
Wakil Bendahara
:
Dra. Hj. Indrawati
BIRO-BIRO
Organisasi dan Kaderisasi
:
Dede Hidayat, S.Pd.
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
:
Drs. H. Toni Sutisna, M.Pd.
Informasi dan Komunikasi
:
Dra. Dedeh Suatin
Penelitian dan Pengembangan : Prof. DR. H. Sutarman
Pendidikan dan Pelatihan : Dra. Lela Helawati, M.Pd.
Hubungan Kerjasama Luar Negeru : Tini Sugiartini, M.Pd.
Pengembangan Karier dan Profesi : DR. Marlan Nirsamsu
Kerohanian : Drs. H, Endun Sudarman, M.M.Pd.
Pemberdayaan Perempuan : Poppy S. Nugraha, A.Ma.Pd.
Pengembangan Kesenian, Kebudayaan dan OR : Dra. Hj. Tresnaningsih
Pengabdian Masyarakat : Eman Suherman, S.Pd.
Advokokasi dan Perlindungan Hukum : DR. H. Dadang Rahman M., M.M.Pd.

( Sumber Website PGRI Jabar )



PROFIL PGRI JAWA BARAT

PGRI Jawa Barat merupakan Organisasi Masyarakat yang peduli terhadap peningkatan mutu pendidikan, profesionalisme dan kesejahteraan guru. Sekretariat PGRI Jawa Barat berada di Jalan Talaga Bodas Nomor 56-58 Bandung 40263.
Eksistensi PGRI Jawa Barat terdiri dari :
  1. 26 Cabang Kab/Kota
  2. 598 Cabang Kecamatan
  3. 3902 Ranting
  4. 144780 Anggota
( Sumber : Website PGRI Jabar )

                                                                      DOWNLOAD





 DOWNLOAD

  

SEJARAH SINGKAT PGRI

I. PENDAHULUAN
PGRI lahir 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan RI, di Surakarta, 25 November 1945
Tujuan utama pendirian PGRI adalah:

a. Membela dan mempertahankan Republik Indonesia (organisasi perjuangan)
b. Memajukan pendidikan seluruh rakyat berdasar kerakyatan (organisasi profesi) Pendirian PGRI sama dengan EI: “education as public service, not commodity”
c. Membela dan memperjuangkan nasib guru khususnya dan nasib buruh pada umumnya (organisasi ketenagakerjaan)

Tiga unsur pendiri (founding fathers) PGRI adalah:
a. Guru yang pro kemerdekaan
b. Pensiunan guru pendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia
c. Pegawai Kementerian PPK yang baru saha didirikan

II. EMPAT PERIODE PERANAN PGRI DI BIDANG KETENAGAKERJAAN
Periode 1945 – 1962
RH Koesnan, Ketua Umum PB PGRI
Diangkat menjadi Menteri Perburuhan dan Sosial RI dalam kabinet Hatta.

Hasilnya a.l. : keluarnya PGP 1947/1948 tentang Peraturan Gaji Pegawai.  INTInya: Ijazah yang setara SMP=SGB, SNA=SGA, SM=B1, Sarjana=B2.

Kalau menjadi guru, ijazah SGB/SGA,B1/B2 pangkatnya setingkat lebih tinggi dari ijazah SMP/SMA/ SM/Sarjana.

SMP = IIIA, SGB/KGB = IIIA/b
SMA = IV/a, SGA/KGA = IV/b
SM = V/a, B1 = V/b

Sarjana = VI/a, B2 = VI/b

Soedjono, Ketua Umum PB PGRI
Menghasilkan konsep PGRI tentang pendidikan nasional.
Untuk mengatasi kekurangan guru:
Kursus Guru Tjepat (KGTJ) dijadikan SGB/KGB
KPKPKB dijadikan SGB berasrama
SGA berasrama

ME Subiadinata, Ketua Umum PB PGRI
Tahun 1968 diangkat menjadi Kepala Kantor urusan Pegawai (KUP), sekarang BKN/BAKN.
PGRI membentuk Rukun Kerja Sama (RKS) Pegawai Negeri untuk perbaikan nasib.

B. PERIODE 1962 - 1970
PGRI mendirikan PSPN (Persatuan Serikat Pekerja Pegawai Negeri), a.l PGRI, PERSAJA (Persatuan Djaksa), PERSAHI (Persatuan Hakim Indonesia), SSKDN (Serikat Sekerja Kementerian Dalam Negeri), PBKA (Persatuan Buruh Kereta Api), PPPRI (Persatuan Pegawai Polisi RI), PBPTT (Persatuan Buruh Pos Telepon Telegraf) dsb.

PSPN didirikan untuk menghadapi tekanan/serangan PKI (Partai Komunis) melalui SOBSI/PKI terhadap Serikat Pekerja Non Komunis.

PSPN akhirnya bergabung menjadi KSBM (Kerja Sama Buruh Militer)

KSBM adalah cikal bakal Sekber Golkar (Sekretariat Bersama Golongan Karya) 1964.

Tahun 1966 PGRI menjadi anggota WCOTP (World Confederation of Teaching Profesion) dalam WCOTP
World Congress di Seoul, Korea Selatan (Subiadinata, Slamet I)

Tanggal 5 Oktober 1966 Konvensi ILO/UNESCO di Paris menghasilkan Status of Teachers (Status Guru Dunia). Pemerintah RI dan PGRI (HM Hidajat dan Ir. GB Dharmasetia) hadir dan menandatangani konvensi ILO/Unesco tersebut.

Tahun 1966 PGRI mendirikan KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia) terdiri dari PGRI, IGM (Muhammadiyah), PG Perti, Pergunu, PGII, Pergukri, PGK (Katolik) dan PGM (Marhaenis)

Tokoh-tokoh KAGI: ME Subiadinata, Rusli Yunus, Drs. WDF Rindorindo (Ketua-ketua Periodik), Drs. Estiko Suparjono, T. Simbolon, FX Pasaribu (sekjen/Wakil Sekjen), Harkam Effendi, Nurimansyah Hasibuan, Effendi Sudijawinata, Abdullah Latif dsb.

Tahun 1967 dlm Kongres PGRI XII di Bandung KAGI meleburkan diri ke dalam PGRI (unitaristik, independen, dan non parpol), artinya menanggalkan baju parpol, hanya bicara guru dalam PGRI.

C. PERIODE 1970 - 1998
Tahun 1970 PGRI diundang ke Head Quarters IFFTU (International Federation of Free Teachers Union) di Brussel, diwakili oleh Rusli Yunus.

Tahun 1969 PGRI memprakarsai berdirinya MPBI (Majelis Permusyawaratan Buruh Indonesia), ME Subiadinata, M.Hatta, Rusli Yunus.

Tahun 1970 MPBI menjadi FBSI (Federasi Buruh Seluruh Indonesia),

PGRI terpaksa keluar dari FBSI karena Kongres PGRI ke XIII di Bandung melarang PGRI ikut serikat buruh, hanya boleh profesi saja.

Gigi pada lambang PGRI dicopot/dibuang

H. Basyuni Suryamiharja, Ketua Umum PB PGRI, telah berhasil menyelamatkan PGRI untuk tidak dibubarkan, mengikuti keputusan pemerintah dengan meninggalkan serikat pekerja/perburuhan.

Mendirikan Gedung Guru Indonesia (GGI) di Jakarta.
Tahun 1979 menyelenggarakan World WCOTP Congress di Jakarta.
Memprakarsai berdirinya ASEAN Council of Teachers (ACT) tahun 1974.
PGRI memprakarsai Pertemuan Guru-guru Nusantara (PGN) 1983 di Singapura (Prof. Gazali Dunia dan Rusli Yunus).
Tahun 1993 di Stockholm terjadi merger/penyatuan WCOTP dan IFFTU menjadi Educational International (EI).

Berarti organisasi guru se dunia mengikuti pola PGRI (profesi dan ketenagakerjaan),

PGRI (H. Basyuni Suriamiharja) ikut menandatangani penggabungan organisasi tersebut menjadi EI.

Tahun 1990 Menaker Cosmas Batubara atas nama pemerintah meminta PGRI dan KORPRI mendaftarkan diri masing-masing sebagai Serikat Pekerja Guru (PGRI) dan Serikat Pekerja Pegawai Negeri (KORPRI), sehingga pemerintah Indonesia terbebas dari tekanan PBB/ILO bahwa di Indonesia ada demokrasi.

D. PERIODE 1998 - SEKARANG
Tahun 1998 Kongres PGRI XVIII di Lembang: Prof.Dr. HM Surya, Ketua Umum PB PGRI, Drs. H. Sulaiman SB Ismaya, Sekretaris Jenderal.

Kongres menghasilkan antara lain:
a. PGRI keluar dari Golkar
b. PGRI menyatakan diri kembali sebagai organisasi perjuangan (cita-cita proklamasi kemerdekaan dan kesetiaan PGRI hanya kepada bangsa dan NKRI), organisasi profesi (meningkatkan kualitas pendidikan) dan organisasi ketenagakerjaan (kembali sebagai Serikat Pekerja Guru/Teachers Union
Tahun 2003 (1 Februari) PGRI bersama-sama 13 SP/SB yang independen non parpol, berwawasan kebangsaan membentuk KSPI (Kongres Serikat Pekerja Indonesia). Anggota Dewan Nasional KSPI, Harfini Suhardi dan Sanuri Almariz. Sekjen Dewan Eksekutif Nasional (DEN) KSPI: Drs. WDF Rindorindo

Tahun 2003 Kongres XIX PGRI di Semarang: Prof. Dr. HM Surya, Ketua Umum dan Koesrin Wardojo, SH, SIP, Sekretaris Jenderal PB PGRI.
Tahun 2004 Sekretaris Jenderal KSPI: Rusli Yunus
Tahun 2005 audiensi PB PGRI dengan Menakertrans (Fahmi Idris):
1. Mengklarifikasi UU No.21/2000 tentang SP/SB khususnya Pasal 48:
a. PNS berhak menjadi anggota SP/SB
b. Akan diatur dalam suatu Undang-Undang

2. Pernyataan Menakertrans RI:
a. Pemerintah RI telah meratifikasi Konvensi ILO No. 87 dengan Keppres No. 83 Tahun 1998.
b. PGRI jalan terus sebagai Serikat Pekerja Guru Modern
c. Setiap orang tidak boleh menjadi anggota dua SP dan SB. Karena itu PGRI yang PNS tinggal memilih menjadi anggota PGRI atau anggota KORPRI. (Konvensi ILO No.87, keanggotaan SP/SB harus sukarela dan tidak boleh dipaksa, sesuai dengan HAM, SP/SB harus dibentuk secara demokratis)

3. Menakertrans meminta PGRI dan ILO Indonesia serta Depnakertrans melaksanakan seminar nasional tentang konvensi ILO nomor 87 dan Keppres No. 83 Tahun 1998.

4. Menakertrans memberi kesempatan kepada PGRI tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/ kota mendaftarkan kembali PGRI sebagai SP pada Disnaker provinsi dan Kabupaten/Kota

III. TINJAUAN KE DEPAN
Menyongsong Kongres XX PGRI tahun 2008 yad, sejak 2001 PRI bekerjasama dengan EI Asia Pasifik membentuk PGRI-EI Consortium Project untuk seminar, workshop dan pelatihan pimpinan PGRI dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Tahun 2001 PB PGRI dan Ketua provinsi se Jawa Workshop EI di Anyer.
Tahun 2003 menjadi 11 provinsi
Tahun 2004 menjadi 19 provinsi
Tahun 2005 menjadi 22 provinsi

Penanggung jawab nasional Prof.Dr. HM Surya, Ketua Umum PB PGRI, sedangkan National Coordinator PGRI-EI Consortium Project:
- Tahun 2002 – 203, Drs. WDF Rindorindo
- Tahun 2004 – sekarang, HM Rusli Yunus.
- Tahun 2006 Koordinator Nasional (HM Rusli Yunus) didampingi Koordinator Pelaksana (Ir. Abdul Azis Hoesein, MEngSc)
Consortium (negara donor): Norwegia, Swedia, Amerika Serikat, Jepang dan Australia.
Tahun 2004 aktif membantu Public Service International (PSI, Persatuan Pegawai Negeri se Dunia)
Tahun 2006 kegiatan proyek PGRI-EI Consortium ini meliputi 23 provinsi dari 31 yang direncanakan.
Setelah itu diperlukan langkah2 utk persiapan bahan kongres, a.l. penyesuaian AD/ART PGRI sebagai serikat pekerja guru, dimulai dari hasil konperensi cabang, kabupaten/kota dan provinsi diajukan pada Konpus IV (2007).

Shg hasil konpus terakhir menjelang Kongres (Konpus 2007) resmi menjadi bahan kongres sebagai hasil dari anggota melalui cabang, kab/kota, provinsi dan pusat

Ini yang dimaksud dengan prinsip-prinsip serikat pekerja: solidaritas, demokratis, kesatuan, tanggung jawab dan kesetaraan.

( Sumber Website : PGRI Jabar)


Rabu, 25 November 2009

KEGIATAN PGRI


UPACARA HARI ULANG TAHUN PGRI KE 64 TINGKAT KECAMATAN PARUNGPANJANG

CABANG PGRI KECAMATAN PARUNGPANJANG
RABU,25 NOPEMBER 2009
DI LAPANGAN OLAH RAGA PARUNGPANJANG KECAMATAN PARUNGPANJANG KABUPATEN BOGOR








TAMPAK DALAM GAMBAR DI BAWAH KETUA CABANG PGRI KEC.PARUNGPANJANG DAN KEPALA UPTK XX KECAMATAN PARUNGPANJANG BESERTA PENGURUS CABANG PGRI DAN TAMU UNDANGAN LAINNYA






















SEUSAI UPACARA DILANJUTKAN DENGAN LOMBA-LOMBA ANTAR RANTING SE CABANG PGRI KECAMATAN PARUNGPANJANG
BERTEMPAT DI HALAMAN GEDUNG SMPN 1 PARUNGPANJANG

LOMBA TARIK TAMBANG
LOMBA BALAP SANDAL BAKIAK RAKSASA
LOMBA MEMASUKAN JARUM KE BOTOL

HIRUP PIKUK,HINGAR BINGAR DAN SORAK SORAI KEBERSAMAAN SANG GURU DISUATU ARENA LOMBA YANG JARANG TERJADI SELAMA INI.TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN GURU SDN,SDS,GURU SLTP,SLTA / SMP,SMA GURU SUKWAN ATAUPUN GURU PNS BERSATU BERSENDAU GUROU, GELAK DAN TAWA MEMPERTAHANKAN PERKUMPULAN GURUNYA ( RANTINGNYA MASING-MASING ) DENGAN NIAT YANG TULUS UNTUK MEMERIAHKAN HARI ULANG TAHUN PGRI KE 64 TINGKAT KECAMATAN PARUNGPANJANG WALAUPUN PANITIA LOMBA TIDAK MENYEDIAKAN HADIAH KEJUARAAN , DIHARAPKAN DENGAN NIAT DAN TULUS DARI BAPAK/IBU GURU DARI SEMUA RANTING.ATAS PARTISIFASINYA DALAM MEMERIAHKAN HUT PGRI DAN MENGIKUTI KEGIATAN PANITIA LOMBA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH.

PGRI = HIDUP
GURU = JAYA
PENDIDIKAN = MAJU
KAB BOGOR = OKE



SEBAGAI JUARA PADA LOMBA TERSEBUT ADALAH :

A. LOMBA TARIK TAMBANG

PUTRA JUARA 1. RANTING 1 PARUNGPANJANG
2. RANTING 2 CIBUNAR

PUTRI JUARA 1. RANTING 13 SMPN 3
2. RANTING 2 CIBUNAR


B. LOMBA BALAP SANDAL BAKIAK

PUTRA JUARA 1. RANTING 7 SMPN 1
2. RANTING 13 SMPN 3

PUTRI JUARA 1. RANTING 13 SMPN 3
JUARA 2. RANTING 6 JAGABAYA


C. LOMBA MEMASUKAN PAKU KEDALAM BOTOL

PUTRA JUARA 1. RANTING 13 SMPN 3
JUARA 2. RANTING 7 SMPN 1

PUTRI JUARA 1. RANTING 4 LUMPANG
JUARA 2. RANTING 3 JAGABAYA















IKUT MENYAKSIKAN KAPOLEK PARUNGPANJANG DAN DAN DAN RAMIL PARUNGPANJANG


































SAMPAI JUMPA PADA KEGIATAN MENDATANG
....................